Kebijakan Pendidikan Islam Menyiapkan Pendidikan Tinggi Berkualitas dan Merata

Dalam rangkaian kegiatan evaluasi program kerja Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten Tahun 2025, hadir sebagai pembicara inti Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.
Dalam sambutanya, beliau menyampaikan beberapa hal diantaranya Kurikulum Berbasis Cinta yang digagas oleh menteri agama Nassarudin Umar. Pendidikan di Indonesia sudah akrab sekali dengan pendekatan berbasis karakter yang diatur dalam pendidikan penguatan karakter lalu berkembang menjadi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) namun masih belum bisa membendung adanya ujaran kebencian, masih ditemukan adanya guru, dosen maupun anak didik yang mudah menyalahkan. Hal inilah yang mendasari digagasnya formulasi kurikulum pendidikan karakter berbasis cinta. Panggilan hati yang didasari cinta menjadi penting dalam mengelola PTKIS guna memunculkan sikap kepedulian dan tanggung jawab serta tidak memfokuskan pada adanya penghargaan sebagai tujuan.
Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa angka partisipasi kasar PTKI berada di 30,6%. Hal ini menunjukan masih terdapat lebih dari 60% lulusan Madrasah Aliyah/SMA yang belum melanjutkan pendidikan tinggi. Bagaimana kedepannya PTKIS dirancang? Dirjen Pendis akan membuat grand desain PTKIS.
Melalui grand desain PTKIS dapat diketahui sebaran merata kebutuhan perguruan tinggi di suatu daerah. Sebagai contoh provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan muslim terbanyak hanya memiliki 2 PTKIN sedangkan provinsi lain yang jumlah muslimnya lebih sedikit memiliki lebih dari 2 PTKIN. Grand desain PTKIS disusun berdasarkan data dan mengacu kepada persyaratan formil pendirian institusi baru, beberapa diantaranya yakni tata pamong, SOP pengelolaan, tendiknya, pustakawanya lalu sarana prasarana. Minimal ada 3 kategori sebagai acuan yakni akseptibilitas, daya saing dan relevansi. Melalui grand desain juga akan dirumuskan kekuatan dan kelemahan dari PTKIS sehingga menjadi dasar evaluasi pengelolaan PTKIS.
Tantangan bagi PTKIS adalah publikasi karya ilmiah karena hal tersebut merupakan ruh dari perguruan tinggi. Sebuah perguruan tinggi dikenal karena publikasinya bukan karena kegiatan perkuliahan. Kuliah itu sama dengan rutinitas. Jika kampus tidak ada publikasi maka itu bukan kampus tetapi madrasah/sekolah.
Foto-foto Lainnya

